NAMA
KELOMPOK :
AYU FADILLAH ZIKRI (21214869)
DEBI SAGITA (22214601)
NOVIARYANI SUHERMAN (28214070)
YUSUF SATYO LAKSONO (2C214618)
AYU FADILLAH ZIKRI (21214869)
DEBI SAGITA (22214601)
NOVIARYANI SUHERMAN (28214070)
YUSUF SATYO LAKSONO (2C214618)
Masyarakat
Ekonomi ASEAN dengan sasarannya yang mengintegrasikan ekonomi regional Asia
Tenggara menggambarkan karakteristik utama dalam bentuk pasar tunggal dan basis
produksi, kawasan ekonomi yang sangat kompetitif, kawasan pengembangan ekonomi
yang merata atau seimbang, dan kawasan yang terintegrasi sepenuhnya menjadi
ekonomi global.
Sekarang
pertanyaannya, Apakah Koperasi Siap untuk menghadapi MEA yang berlaku mulai
desember 2015?
Koperasi
sebenarnya mempunyai peluang untuk bisa berkembang ditengah Masyarakat Ekonomi
ASEAN. Lembaga yang beralaskan kekeluargaan ini dinilai sangat potensial untuk
mewadai pelaku usaha sehingga bisa menjadikan koperasi mempunyai kekuatan
besaruntuk bisa berdiri dengan kokoh ditengah-tengah masyarakat tunggal asean.
Di
Indonesia tentunya koperasi sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sarana
paling efektif untuk menghadapi MEA, mengingat jumlahnya telah mencapai hampir
200.000 unit dengan tingkat pertumbuhan mencapai 7-8 persen pertahun.
Koperasi
Simpan Pinjam (KSP) yang merupakan bagian dari UMKM, sebenarnya mempunyai
masalah yang tidak jauh beda dengan UMKM lainnya seperti modal, sumber daya
manusia, manajerial, pengembalian kredit, dll. Usaha kecil dan mikro kurang
meminati KSP sebagai lembaga keuangan penyedia pinjaman. Tentunya hal ini
sangat kontras dengan sebutan koperasi sebagai “Soko Guru Perekonomian”.
Perlu
adanya solusi untuk permasalahan koperasi yaitu dengan dilakukan pembenahan
dari segi internal koperasi itu sendiri, misalnya melakukan pembenahan dalam
hal kepemimpinan, manajemen, keuangan. Selain itu, pemerintah juga harus
berperan dalam menjaga eksistensi koperasi di tengah MEA. Pemerintah merupakan aktor
utama yang kebijakannya sangat diperlukan untuk perkembangan koperasi.