Penunjang perekonomian suatu Negara selain dari manusianya, juga
ditentukan dari pembangunan infrastrukturnya. Lancarnya lalu lintas barang dari
kawasan industri menuju pelabuhan menunjukkan sehatnya nadi jalur distribusi.
Kita ambil contoh Negara Thailand dengan Industri Otomotifnya. Mengapa
demikian? Karena dukungan infrastruktur di Thailand ini dirasakan tidak hanya
bagi pabrik yang berlokasi tak sampai 5 kilometer dari pelabuhan seperti
Mitsubishi, namun juga di kota-kota yang berjarak 80-120 kilometer seperti
Gateway dan Banpho pun terbantu di sisi kelancaran distribusi. Infrastruktur
jalan yang memadai menuju pelabuhan sangat menopang. Efisiensi waktu jelas
penting, dan hanya butuh waktu sekitar dua jam dari lokasi pabrik-pabrik itu ke
pelabuhan. Jalan tol dua jalur yang
masing-masing terdiri atas empat lajur menggambarkan betapa Thailand tidak
main-main dalam menyiapkan infrastrukturnya.
Problem tidak memadainya infrastruktur masih dihadapi oleh para pelaku
industri di Indonesia. Masalah tidak hanya dihadapi bagi mereka yang mempunyai
usaha di luar jawa, tapi juga di kawasan industry jawa sekalipun. Contohnya
saja pengiriman dari sekitar karawang, jawa barat, menuju pelabuhan tanjung
priok, Jakarta, yang berjarak 70 kilometer misalnya, membutuhkan waktu 4-5 jam.
Tentunya berimbas pada tingginya biaya distribusi yang akhirnya
menekan daya saing harga produk terutama di pasar ekspor. Belum lagi adanya
klaim dari pembeli jika barang terlambat dikirim.
Indonesia akan lebih kompetitif jika mampu membangun infrastruktur
memadai, serta melakukan pembangunan kawasan industry yang dekat dengan sumber
bahan baku, akan menciptakan efisiensi.
Sumber: KOMPAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar