Nama : Debi Sagita
NPM : 22214601
Kelas : 4EB13
Perilaku Etika dalam Bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan
bisnis, mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan
juga masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai,
norma serta perilaku karyawan dan pimpinan berlandaskan moral yang luhur,
jujur, transparan, serta sikap professional, sehingga dapat terjalin hubungan
baik dengan mitra kerja, pemegang saham, dan masyarakat.
I. Lingkungan Bisnis
yang Mempengaruhi Perilaku Etika
Suatu
bisnis yang didirikan memiliki tujuan untuk tumbuh dan menghasilkan keuntungan.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, kinerja serta perilaku karyawan dan
pimpinan memberi kontribusi pada kesuksesan perusahaan. Oleh karenanya, perlu
ditaati etika bisnis dalam menjalankan sebuah usaha. Berikut beberapa faktor
yang mempengaruhi perilaku etika dalam bisnis, diantaranya :
a.
Budaya Organisasi
Budaya
organisasi mencakup sikap manajemen terhadap karyawan serta pemberdayaan yang
diberikan kepada karyawan. Seperti kata-kata positif yang diucapkan manajer
dapat membuat karyawan lebih produktif dan merasa bahagia. Namun, jika
kata-kata negatif yang diucapkan dapat menyebabkan karyawan tertekan, absen,
dan berbagai perilaku penyimpangan lainnya.
b.
Ekonomi Lokal
Jika
karyawan mendapat pekerjaan banyak dan diiringi dengan pendapatan yang besar,
maka mereka akan merasa bahagia sehingga dapat meningkatkan kinerja mereka.
Sebaliknya, jika pengangguran meningkat akan timbul kecemasan dalam diri
karyawan yang dapat mengganggu kualitas kerja karyawan.
c.
Reputasi
Perusahaan dalam Komunitas
Persepsi
karyawan terhadap perusahaan mereka dilihat oleh masyarakat lokal dari perilaku
mereka. Jika karyawan menyadari perusahaannya dianggap curang, tindakannya
mungkin seperti itu. Namun, jika perusahaan dipandang sebagai pilar masyarakat
karena menghasilkan banyak goodwill, karyawan cenderung menunjukkan perilaku
serupa.
II. Saling Ketergantungan
antara Bisnis dan Masyarakat
Sebagai
bagian dari masyarakat, bisnis tunduk pada norma-norma yang ada di masyarakat.
Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan, membawa
etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnis. Baik etika antar sesama pelaku
bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat melalui hubungan langsung maupun
tidak langsung. Bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan
bisnis, diantaranya :
a.
Hubungan antara
bisnis dengan langganan/konsumen, seperti pemberian servis dan garansi.
b.
Hubungan dengan
karyawan, seperti penarikan (recruitment), latihan (training), promosi atau
kenaikan pangkat, demosi (penurunan pangkat maupun phk.
c.
Hubungan antar
bisnis, seperti hubungan dengan para pesaing, grosir, pengecer, agen tunggal
maupun distributor.
d.
Hubungan dengan
investor, seperti perusahaan yang akan atau telah “go publik” harus menjaga
pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada investor atau
calon investor.
e.
Hubungan dengan
lembaga-lembaga keuangan, seperti pajak yang merupakan hubungan pergaulan yang
bersifat finansial.
III. Kepedulian Pelaku
Bisnis terhadap Etika
Seorang
pengusaha yang beretika selalu mempertimbangkan standar moral dalam mengambil
keputusan, apakah keputusannya berdampak baik atau buruk bagi orang lain dan
apakah keputusannya melanggar hukum. Dalam menciptakan etika bisnis perlu
diperhatikan beberapa hal, diantaranya pengendalian diri dan tidak mudah
terombang-ambing oleh perkembangan informasi dan teknologi, mempertahankan jati
diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang
berkelanjutan, dan sebagainya.
IV. Perkembangan dalam
Etika Bisnis
Etika
bisnis telah menjadi fenomena global seperti bisnis itu sendiri. Etika bisnis
telah hadir di Amerika Latin, ASIA, Eropa Timur, dan negara-negara lainnya. Di
Indonesia beberapa perguruan tinggi telah diajarkan mata kuliah etika bisnis.
Selain itu bermunculan organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian khusus
tentang etika bisnis.
V. Etika Bisnis dan
Akuntan
Profesi
seorang akuntan di Indonesia diatur oleh kode etik Ikatan Akuntan Indonesia.
Kode etik tersebut memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan
klien, sesama anggota profesi, dan juga dengan masyarakat. Akuntansi sebagai
profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti
etika profesi yang telah ditetapkan. Dalam menciptakan etika bisnis, dianjurkan
untuk memperhatikan hal berikut :
·
Pengendalian diri
·
Pengembangan tanggung
jawab sosial
·
Mempertahankan jati
diri
·
Menciptakan persaingan
yangs sehat
·
Menerapkan konsep
“pembangunan berkelanjutan”
·
Mampu menyatakan
yang benar itu benar
·
Menumbuhkan sikap
saling percaya antar golongan pengusaha
·
Konsekuen dan
konsisten dengan aturan main bersama
·
Memelihara kesepakatan
Daftar Pustaka :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
http://ikkyfadillah.tumblr.com/post/100288234694/perilaku-etika-dalam-bisnis