Jumat, 14 November 2014

Minimnya Infrastruktur Indonesia



Penunjang perekonomian suatu Negara selain dari manusianya, juga ditentukan dari pembangunan infrastrukturnya. Lancarnya lalu lintas barang dari kawasan industri menuju pelabuhan menunjukkan sehatnya nadi jalur distribusi. Kita ambil contoh Negara Thailand dengan Industri Otomotifnya. Mengapa demikian? Karena dukungan infrastruktur di Thailand ini dirasakan tidak hanya bagi pabrik yang berlokasi tak sampai 5 kilometer dari pelabuhan seperti Mitsubishi, namun juga di kota-kota yang berjarak 80-120 kilometer seperti Gateway dan Banpho pun terbantu di sisi kelancaran distribusi. Infrastruktur jalan yang memadai menuju pelabuhan sangat menopang. Efisiensi waktu jelas penting, dan hanya butuh waktu sekitar dua jam dari lokasi pabrik-pabrik itu ke pelabuhan. Jalan tol dua jalur  yang masing-masing terdiri atas empat lajur menggambarkan betapa Thailand tidak main-main dalam menyiapkan infrastrukturnya.

Problem tidak memadainya infrastruktur masih dihadapi oleh para pelaku industri di Indonesia. Masalah tidak hanya dihadapi bagi mereka yang mempunyai usaha di luar jawa, tapi juga di kawasan industry jawa sekalipun. Contohnya saja pengiriman dari sekitar karawang, jawa barat, menuju pelabuhan tanjung priok, Jakarta, yang berjarak 70 kilometer misalnya, membutuhkan waktu 4-5 jam.
Tentunya berimbas pada tingginya biaya distribusi yang akhirnya menekan daya saing harga produk terutama di pasar ekspor. Belum lagi adanya klaim dari pembeli jika barang terlambat dikirim.
Indonesia akan lebih kompetitif jika mampu membangun infrastruktur memadai, serta melakukan pembangunan kawasan industry yang dekat dengan sumber bahan baku, akan menciptakan efisiensi.

Sumber: KOMPAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar