Jumat, 22 September 2017

Etika Profesi Akuntansi#

Nama: Debi Sagita
NPM : 22214601
Kelas : 4EB13
Etika sebagai Tinjauan


 I.  Pengertian Etika

Istilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethikos” yang berarti timbul dari kebiasaan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), etika merupakan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak serta mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika juga dapat diartikan sebagai perbuatan baik dan buruk manusia yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
Etika terbagi atas 2 macam:
1.      Etika Deskriptif
Berbicara fakta, yakni tentang nilai perilaku manusia sebagai fakta terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya.
2.      Etika Normatif
Berbicara tentang norma-norma yang dapat menuntun manusia untuk bertindak baik dan menghindarkan hal-hal buruk, sesuai kaidah yang disepakati dan berlaku dimasyarakat.

II. Prinsip-prinsip Etika

Dalam peradaban manusia sejak abad ke 4 sebelum Masehi, para pemikir telah mencoba menjabarkan berbagai landasan etika sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Terdapat ratusan macam gagasan yang telah diidentifikasi. Seluruh gagasan tersebut dapat diringkas menjadi 6 prinsip penting sebagai landasan etika, diantaranya:
1.      Prinsip Keindahan
Prinsip ini mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja.
2.      Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga muncul tuntutan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya.
3.      Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya.
4.      Prinsip Keadilan
Prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.
5.      Prinsip Kebebasan
Dalam kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain. Oleh karena itu, setiap kebebasan harus diikuti dengan tanggung jawab sehingga manusia tidak melakukan tindakan yang semena-mena kepada orang lain.
6.      Prinsip Kebenaran
Prinsip ini berdasar atas logika keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Dalam prinsip ini, kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar dapat diyakini oleh individu dan masyarakat.

    III. Basis Teori Etika

Basis teori etika terbagi atas 4 macam, diantaranya:
1.      Teori Teleologi
Istilah teleologi berasal dari bahasa Yunani yang berarti tujuan. Dalam teori ini, tindakan baik buruknya manusia diukur berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan tindakan itu, atau suatu tindakan dinilai baik atau bermoral jika yang diakibatkan itu baik atau berguna.
2.      Teori Deontologi
Istilah deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “deon yang berarti kewajiban. Dalam teori ini yang menjadi dasar baik buruknya suatu tindakan adalah kewajiban.
3.      Teori Hak
Teori hak adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu tindakan atau perilaku manusia. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena saling berkaitan.
4.      Teori Keutamaan
Teori ini memandang sikap atau akhlak seseorang. Tetapi tidak menyatakan perbuatan tertentu adil atau jujur. Keutamaan dapat didefinisikan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkin untuk bertingkah laku baik secara moral.

IV. Egoism
Istilah egoisme berasal dari bahasa Yunani yakni ego” yang berarti diri atau saya dan isme” digunakan untuk menunjukkan sistem kepercayaannya. Egoisme dapat diartikan sebagai tindakan yang didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri sendiri daripada untuk kesejahteraan orang lain. Aristoteles berpendapat bahwa tujuan hidup dan tindakan setiap manusia adalah untuk mengejar kebahagiannya. Egoisme dianggap bermoral dan etis karena kebahagiaan dan kepentingan pribadi dalam bentuk hidup, hak, dan keamanan secara moral dianggap baik dan pantas untuk diupayakan dan dipertahankan.

Daftar Pustaka :
Kamus Besar Bahasa Indonesia
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/prinsip-prinsip-etika-2/
http://sitilatifah196.blogspot.co.id/2015/10/tugas-etika-profesi-akuntansi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar