Minggu, 24 September 2017

Etika Profesi Akuntansi#

Nama   : Debi Sagita
NPM   : 22214601
Kelas   : 4EB13
Perilaku Etika dalam Bisnis

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma serta perilaku karyawan dan pimpinan berlandaskan moral yang luhur, jujur, transparan, serta sikap professional, sehingga dapat terjalin hubungan baik dengan mitra kerja, pemegang saham, dan masyarakat.

I.           Lingkungan Bisnis yang Mempengaruhi Perilaku Etika
Suatu bisnis yang didirikan memiliki tujuan untuk tumbuh dan menghasilkan keuntungan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, kinerja serta perilaku karyawan dan pimpinan memberi kontribusi pada kesuksesan perusahaan. Oleh karenanya, perlu ditaati etika bisnis dalam menjalankan sebuah usaha. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku etika dalam bisnis, diantaranya :
a.       Budaya Organisasi
Budaya organisasi mencakup sikap manajemen terhadap karyawan serta pemberdayaan yang diberikan kepada karyawan. Seperti kata-kata positif yang diucapkan manajer dapat membuat karyawan lebih produktif dan merasa bahagia. Namun, jika kata-kata negatif yang diucapkan dapat menyebabkan karyawan tertekan, absen, dan berbagai perilaku penyimpangan lainnya.
b.      Ekonomi Lokal
Jika karyawan mendapat pekerjaan banyak dan diiringi dengan pendapatan yang besar, maka mereka akan merasa bahagia sehingga dapat meningkatkan kinerja mereka. Sebaliknya, jika pengangguran meningkat akan timbul kecemasan dalam diri karyawan yang dapat mengganggu kualitas kerja karyawan.
c.       Reputasi Perusahaan dalam Komunitas
Persepsi karyawan terhadap perusahaan mereka dilihat oleh masyarakat lokal dari perilaku mereka. Jika karyawan menyadari perusahaannya dianggap curang, tindakannya mungkin seperti itu. Namun, jika perusahaan dipandang sebagai pilar masyarakat karena menghasilkan banyak goodwill, karyawan cenderung menunjukkan perilaku serupa.

II.        Saling Ketergantungan antara Bisnis dan Masyarakat
Sebagai bagian dari masyarakat, bisnis tunduk pada norma-norma yang ada di masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan, membawa etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnis. Baik etika antar sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat melalui hubungan langsung maupun tidak langsung. Bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan bisnis, diantaranya :
a.       Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen, seperti pemberian servis dan garansi.
b.      Hubungan dengan karyawan, seperti penarikan (recruitment), latihan (training), promosi atau kenaikan pangkat, demosi (penurunan pangkat maupun phk.
c.       Hubungan antar bisnis, seperti hubungan dengan para pesaing, grosir, pengecer, agen tunggal maupun distributor.
d.      Hubungan dengan investor, seperti perusahaan yang akan atau telah “go publik” harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada investor atau calon investor.
e.       Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan, seperti pajak yang merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial.


III.      Kepedulian Pelaku Bisnis terhadap Etika
Seorang pengusaha yang beretika selalu mempertimbangkan standar moral dalam mengambil keputusan, apakah keputusannya berdampak baik atau buruk bagi orang lain dan apakah keputusannya melanggar hukum. Dalam menciptakan etika bisnis perlu diperhatikan beberapa hal, diantaranya pengendalian diri dan tidak mudah terombang-ambing oleh perkembangan informasi dan teknologi, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan, dan sebagainya.

IV.     Perkembangan dalam Etika Bisnis
Etika bisnis telah menjadi fenomena global seperti bisnis itu sendiri. Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin, ASIA, Eropa Timur, dan negara-negara lainnya. Di Indonesia beberapa perguruan tinggi telah diajarkan mata kuliah etika bisnis. Selain itu bermunculan organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian khusus tentang etika bisnis.

V.       Etika Bisnis dan Akuntan
Profesi seorang akuntan di Indonesia diatur oleh kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik tersebut memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi, dan juga dengan masyarakat. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Dalam menciptakan etika bisnis, dianjurkan untuk memperhatikan hal berikut :
·         Pengendalian diri
·         Pengembangan tanggung jawab sosial
·         Mempertahankan jati diri
·         Menciptakan persaingan yangs sehat
·         Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
·         Mampu menyatakan yang benar itu benar
·         Menumbuhkan sikap saling percaya antar golongan pengusaha
·         Konsekuen dan konsisten dengan aturan main bersama
·         Memelihara kesepakatan


Daftar Pustaka :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
http://ikkyfadillah.tumblr.com/post/100288234694/perilaku-etika-dalam-bisnis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar